Selasa, 07 Oktober 2014

Momen Ini Mulai Datang


Dear Ubii,

Mami pengen cerita, kali ini singkat saja. Kadang-kadang teman-teman Mami menceritakan tentang anak-anak mereka.

"Duh Mickey tuh sekarang nggak diawasi dikit langsung manjat-manjat."
"Aku baru mandi sebentar, eh si Donald udah merangkak ke luar rumah."
"Thomas sekarang suka main pensil warna. Aku meleng dikit, dia udah coret-coret kertas, tembok, semuanya."
"Sekarang betul-betul nggak bisa meleng dikit. Dora udah harus diawasi terus. Kalau meleng dikit, dia bisa main benda-benda beling atau lari-lari terus jatuh."

Semua cerita teman-teman Mami itu menunjukkan keaktifan dan perkembangan (baik kognitif dan motorik) anak-anaknya. Sangking bersemangat nya berlari, harus diawasi supaya nggak menabrak dan kejedot. Sangking baiknya kemampuan motorik untuk memanjat, harus diawasi supaya nggak jatuh saat memanjat. Sangking kreatif nya bermain dan mengeksplorasi pensil warna, harus diawasi supaya nggak mencoreti dinding rumah. Sangking pintar dan besar nya keingintahuannya, harus diawasi supaya nggak main dengan benda-benda yang bisa pecah. Semuanya cerita-cerita yang positif dan menggembirakan hati.

Senin, 06 Oktober 2014

Odong-Odong Pertama Ubii

Dear Ubii,

Mami punya cerita yang lumayan seru loh. Ubii mau tau? Mami ceritakan yah pada Ubii. Kemarin hari Minggu tanggal 5 Oktober, kita berjalan-jalan ke Ambarrukmo Plaza berdua. Yah, sebetulnya nggak bener-bener murni berdua sih. Kita berangkat sama Anezka dan Tante Indri naik motor. Tapi sesampainya di Ambarrukmo Plaza, kita berpisah dengan mereka karena Tante Indri harus memberikan kursus Bahasa Inggris untuk muridnya di salah satu cafe, jadi kita jalan-jalan berdua deh. Just you and me.


Ubii dan Anezka sebelum berangkat ke Ambarrukmo Plaza

Ubii ingat nggak kalau Ubii selalu ketakutan kalau naik motor? Iya, dulu Ubii pasti langsung panik kalau terkena hembusan angin terus Ubii jadi menjerit. Kemarin, Mami beranikan ajak Ubii bermotor dari rumah ke mall. Ini jarak terjauh Ubii dibonceng di motor. Mami pikir, sampai kapan Ubii mau takut-takut? Padahal sebetulnya bakal enak banget kalau Ubii bisa terbiasa bermotor supaya kita berdua lebih mandiri ke mana-mana. Nggak perlu tunggu Papi bisa mengantar. Maklum ya Ubii, Mami belum bisa menyetir mobil. Mami kan genk motor hahahaha. Ya sudah deh, akhirnya Mami nekat. Seperti biasanya, Ubii ketakutan. Biasanya kalau Ubii sudah begitu, Mami juga jadi panik sendiri. Kemarin Mami coba untuk lebih tenang supaya bisa menenangkan Ubii. Mami peluk Ubii erat-erat. Mami tutupi kepala Ubii dengan gendongan. Mami bernyanyi supaya Ubii rileks. 3/4 perjalanan, Ubii masih menangis. Ubii menjejak-jejakkan kaki dan mendongak-dongakkan kepala. Tapi 1/4 perjalanan, akhirnya Ubii tertidur pulas. Horeee! :))